Kegiatan Pengembangan TeFa
Minggu,
09 Desember 2018
~ Oleh Admin Teaching Factory ~ Dilihat 3244 Kali
Kegiatan Pengembangan TeFa dilaksanakan Selama siswa belajar di SMK Negeri 3 Magelang, baik dalam mata pelajaran “produktif” maupun mata pelajaran “umum”, baik dalam waktu yang sesuai dengan jam pelajaran sekolah maupun dengan penambahan waktu.
Tahap awal untuk pelaksanaan program teaching factory di SMK Negeri 3 Magelang membentuk team pengembang program teaching factory, Team ini bekerja dari mulai mencari informasi tentang pelaksanaan program teaching factory melalui kegiatan study literature dan observasi ke beberapa sekolah yang telah melaksanakan program itu. Sebagai langkah persiapan pelaksanaan program teaching factory, team bekerja mengadakan sosialisasi kepada jajaran dewan guru, para siswa dan orangtua/wali murid. Melalui tahapan sosialisasi diharapkan semua steak holder mendapatkan pemahaman tentang pengertian teaching factory, manfaat teaching factory dan bagaimana sistem pengelolaannya.
Langkah berikutnya team menyusun perencanaan-perencanaan pelaksanaan program teaching factory yang menyentuh untuk kompetensi guru dan kompetensi siswa. Hal itu perlu dilaksanakan karena teaching factory merupakan model pembelajaran yang pada prinsipnya perpaduan antara competensi based training (CBT) dan production based training (PBT). Dengan demikian untuk semua guru mata pelajaran diharapkan mengintegrasikan teaching factory pada perencanaan pembelajaran dan pelaksanaan pembelajaran sehingga seluruh mata pelajaran dapat saling mendukung dan menunjang bahwa teaching factory merupakan pendekatan pembelajaran yang efektif untuk meningkatkan kualitas kompetensi siswa khususnya pada kompetensi ketrampilan. Bagi guru-guru produktif penekanan pembelajarannya siswa harus lebih banyak mendapatkan alokasi waktu pada kegiatan praktik, karena esensi program teaching factory berada pada intensitas dan kapasitas siswa melakukan praktek baik di lingkungan sekolah maupun di lingkungan industri.
Selama pelaksanaan program teaching factory agar tidak menyimpang dari indikator-indikator tujuan kegiatan teaching factory perlu ada pengawasan. Pengawasan dilakukan oleh kepala sekolah dan oleh ketua team pengembang untuk mengukur sudah seberapa banyak pelaksanaan program teaching factory telah dicapai, dan berapa banyak pula program teaching factory yang belum dilaksanakan.
Untuk mengetahui kendala-kendala yang muncul selama kegiatan berlangsung. Sebagai tindak lanjut kegiatan evaluasi perlu ada kajian prediksi serta solusi terhadap kendala-kendala yang menghambat terlaksananya program teaching factory sehingga pada beberapa waktu yang akan datang program teaching factory dapat dilaksanakan secara utuh sesuai dengan target yang telah ditetapkan.